MENARA POST ,Indramayu-Anggota Komisi V DPR RÄ°, Yoseph Umarhadi dan kedua balai wilayah sungai, yakni Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) dan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCCis), meninjau kondisi pendangkalan yang cukup tinggi dampak sedimentasi lama hingga terjadinya tanah timbul di sepanjang pantai Sumbermas Desa Ä°lir Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, mengakibatkan tersumbatnya muara sungai Sumbermas sebagai satu - satunya akses nelayan diwilayah tersebut.
Peninjauan lokasi tersebut, sekaligus mensosialisasikan rencana normalisasi muara Sumbermas berikut pembangunan jetty, yang disambut baik puluhan nelayan setempat, Kamis (24/1/2019).
"Rencana pembuatan jetty dan sandaran perahu adalah bentuk responsipnya selaku anggota legislatif guna mengakomodir aspirasi masyarakat Desa Ä°lir," kata Yoseph.
Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini, nelayan diwilayah tersebut tidak bisa menyandarkan kapal nelayannya di daerah sendiri akibat kondisi muara dangkal, sehingga harus bersandar dan membongkar ikan di tempat lain, seperti Muara Baru, Eretan dan beberapa pelabuhan nelayan lainnya, padahal potensi produksi ikan hasil tangkapan nelayan Desa Ä°lir tersebut cukup tinggi.
"Dua hari lalu kami terima keluhan para nelayan Desa Ä°lir dan hari ini juga bersama Kepala BBWSC dan BBWSCCis dilakukan peninjauan sekaligus sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana pembuatan sandaran kapal ataupun jetty," ujarnya.
Menyinggung tentang realisasi pembangunan jetty, Yoseph, mengatakan, mengingat pentingnya kebutuhan tersebut bagi para nelayan yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan mereka, maka pihaknya akan mengupayakan di tahun anggaran 2019 ini bisa direalisasikan.
"Kami akan sampaikan ke Kementrian PUPR agar ditahun 2019 ini bisa direalisasikan," ungkapnya.
Kepala BBWSCCis, Bop Arthur Lambogia, mengatakan, posisi muara Sumbermas berada diperbatasan dua wilayah kerja antara BBWSC dan BBWSCCis, sehingga pada peninjauan lokasi ini dilakukan secara bersama - sama dan didapati kondisi muara tersebut sudah tertutup pasir atau sedimen sehingga perlu dilakukan normalisasi dan dilengkapi dengan break water, kemudian untuk mendorong terwujudnya keinginan masyarakat tersebut pihaknya sudah membuat desain yang disesuaikan dengan kondisi pantai muara Sumbermas.
"Untuk saat ini kami sudah menyiapkan desain yang pas untuk muara Sumbermas," terangnya.
[ads-post]
Sementara, Kepala Desa Ä°lir, H. Rastiman yang akrab dengan sapaan H. Wahab, mengatakan, atas nama masyarakat sangat mengapresiasi respon dan upaya yang dilakukan Yoseph Umarhadi untuk meninjau langsung kondisi pantai dan muara Sumbermas, setelah sebelumnya berhasil menggiring program pembangunan bendungan karet di Sungai Perawan yang menelan anggaran hampir 60 milyar rupiah, kemudian untuk muara Sumbermas bukan hanya pemenuhan kebutuhan nelayan saja melainkan ada potensi wisata yang saat ini tengah dikembangkan yakni Pantai Panjiwa dan merupakan salah satu skala prioritas yang diajukan.
"Kami berharap ditahun anggaran 2019 ini bisa direalisasikan, guna mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat Desa Ä°lir, baik dari sektor perikanan maupun pariwisata," pungkasnya
Peninjauan lokasi tersebut, sekaligus mensosialisasikan rencana normalisasi muara Sumbermas berikut pembangunan jetty, yang disambut baik puluhan nelayan setempat, Kamis (24/1/2019).
"Rencana pembuatan jetty dan sandaran perahu adalah bentuk responsipnya selaku anggota legislatif guna mengakomodir aspirasi masyarakat Desa Ä°lir," kata Yoseph.
Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini, nelayan diwilayah tersebut tidak bisa menyandarkan kapal nelayannya di daerah sendiri akibat kondisi muara dangkal, sehingga harus bersandar dan membongkar ikan di tempat lain, seperti Muara Baru, Eretan dan beberapa pelabuhan nelayan lainnya, padahal potensi produksi ikan hasil tangkapan nelayan Desa Ä°lir tersebut cukup tinggi.
"Dua hari lalu kami terima keluhan para nelayan Desa Ä°lir dan hari ini juga bersama Kepala BBWSC dan BBWSCCis dilakukan peninjauan sekaligus sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana pembuatan sandaran kapal ataupun jetty," ujarnya.
Menyinggung tentang realisasi pembangunan jetty, Yoseph, mengatakan, mengingat pentingnya kebutuhan tersebut bagi para nelayan yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan mereka, maka pihaknya akan mengupayakan di tahun anggaran 2019 ini bisa direalisasikan.
"Kami akan sampaikan ke Kementrian PUPR agar ditahun 2019 ini bisa direalisasikan," ungkapnya.
Kepala BBWSCCis, Bop Arthur Lambogia, mengatakan, posisi muara Sumbermas berada diperbatasan dua wilayah kerja antara BBWSC dan BBWSCCis, sehingga pada peninjauan lokasi ini dilakukan secara bersama - sama dan didapati kondisi muara tersebut sudah tertutup pasir atau sedimen sehingga perlu dilakukan normalisasi dan dilengkapi dengan break water, kemudian untuk mendorong terwujudnya keinginan masyarakat tersebut pihaknya sudah membuat desain yang disesuaikan dengan kondisi pantai muara Sumbermas.
"Untuk saat ini kami sudah menyiapkan desain yang pas untuk muara Sumbermas," terangnya.
[ads-post]
Sementara, Kepala Desa Ä°lir, H. Rastiman yang akrab dengan sapaan H. Wahab, mengatakan, atas nama masyarakat sangat mengapresiasi respon dan upaya yang dilakukan Yoseph Umarhadi untuk meninjau langsung kondisi pantai dan muara Sumbermas, setelah sebelumnya berhasil menggiring program pembangunan bendungan karet di Sungai Perawan yang menelan anggaran hampir 60 milyar rupiah, kemudian untuk muara Sumbermas bukan hanya pemenuhan kebutuhan nelayan saja melainkan ada potensi wisata yang saat ini tengah dikembangkan yakni Pantai Panjiwa dan merupakan salah satu skala prioritas yang diajukan.
"Kami berharap ditahun anggaran 2019 ini bisa direalisasikan, guna mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat Desa Ä°lir, baik dari sektor perikanan maupun pariwisata," pungkasnya
Posting Komentar