Berita Tentang "Seni"

 


Indramayu Today - Berakhirnya tahun ajaran 2023-2024, SDN Karangmalang 1, Kelurahan Karangmalang, Kabupaten Indramayu menggelar pentas seni dan pelepasan siswa dan siswi kelas 6, bertempat di halaman sekolah. Rabu  (5/6/2026).


Kegiatan yang mengambil tema “Pancasila untuk Nusantara” ini menampilkan beragam bakat dan kreatifitas peserta didik dari kelas 1 hingga 6 di SDN Karangmalang 1.


Kegiatan pentas seni ini diisi dengan berbagai pertunjukan mulai dari seni tari, fashion show, berkomunikasi dengan bahasa inggris, pantun dan bernyanyi perpisahan.


Kepala SDN Karangmalang 1 Nurdipo  menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa dan siswi dalam meningkatkan kreatifitas dan bakatnya baik seni tari maupun seni suara. Hal ini untuk melatih anak mengasah keberanian tampil di muka umum.


“Alhamdulillah dari tahun ke tahun kegiatan seperti ini, SDN Karangmalang 1 tudak pernah mengadakan. Akan tetapi tahun 2024 ini bisa terlaksana, berkat dukungan dari orang tua murid."


Dan Harapannya setelah dewasa dan ketika menjadi pemimpin bisa siap tampil di muka umum,” harapnya.


Andry sebagai komite menegaskan kegiatan ini bisa menjadi wadah sarana untuk hiburan peserta didik sekaligus refreshing karena mereka dari belajar 1 - 6 tahun melepas kerinduan dan berinteraksi dengan kemajuan jaman.


“Memang dalam kegiatan ini kita menanamkan wawasan budaya nusantara sehingga anak-anak tidak melupakan budaya nusantara.” tegasnya.


Lanjutnya, Kegiatan ini mengambil tema “Pancasila untuk Nusantara” karena bertepatan dengan peringatan Hari Lahirnya Pancasila.


Ibu intan dan Ibu Hatta, orang tua yang menghadiri kegiatan tersebut merasa senang dengan adanya kegiatan pentas seni yang diadakan oleh SDN 1 Karangmalang.

"Saya sebagai orang tua sangat senang sekali karena dari tahun ke tahun tidak ada kegiatan perpisahan seperti ini, kegiatan pentas seni ini pasti memberikan efek positif kepada anak - anak," ucap Ibu intan dan ibu Hatta bersamaan sambil bilang anake kita ayu - ayu lan ganteng ganteng. (R**).

Pena
By.
Redaksi
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Internet

 

Indramayu Today - Sabtu Ceria di Taman Tjimanoek dengan cuaca yang cerah dan sejuk kembali dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu yang bekerja sama dengan dinas terkait di Taman Tjimanoek Indramayu, Sabtu (12/11/2022).

Pada kesempatan ini Sabtu Ceria di Taman Tjimanoek dihadiri oleh Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indramayu Baman, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPA) Kabupaten Indramayu Iwan Hermawan, Camat Sindang Suyitno, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu serta para Guru dan siswa dari sekolah dasar di wilayah Kecamatan Sindang serta tamu undangan lainnya.

Bupati Indramayu Nina Agustina melalui Ketua Pelaksana Ririn Oce Iskandar menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara acara dan pihak yang mendukung serta menyampaikan salam kepada para guru dan anak-anak pelajar yang hadir meramaikan acara tersebut, termasuk berpesan untuk para pelajar agar terus bersemangat belajar dalam meraih masa depan yang cemerlang.

Sementara Kabid Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indramayu Baman menyampaikan, bahwa pada minggu ketiga ini ada yang berbeda dan luar biasa yaitu sekolah dasar yang hadir sebanyak 11 SD dari satu Gugus di Kecamatan Sindang yaitu Gugus Jaka Tarub dan adanya kegiatan pelatihan pusat tanaman (PUSPA) untuk edukasi kepada para siswa.

“Bagaimana menyediakan media tanam, cara bercocok tanam, bagaimana memeliharanya sampai masa panen dimana Program PUSPA ini merupakan hasil ide cemerlang dari Bupati Indramayu Nina Agustina untuk memenuhi ketahanan pangan di Kabupaten Indramayu,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut bersama DKPP Kabupaten Indramayu juga mengadakan pelatihan membuat QR Code untuk memberikan informasi tentang satu jenis tanaman secara digital yang di pandu oleh Kabid Disdikbud Baman dan staf Disdikbud Indramayu serta perwakilan dari dinas pertanian PPL DKPP kabupaten Indramayu Dwi Indratih, Rowati dan Rustinah.

Baman juga menambahkan, bahwa pada kesempatan ini juga adanya acara Ngobrol seputar Pendidikan Indramayu (NGOPI) bersama Disdikbud Indramayu dan para guru dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kabupaten Indramayu yang berbincang, sarasehan dan silaturahim membicarakan satu hal untuk kemajuan pendidikan di Indramayu.

Sejalan dengan hal tersebut Camat Sindang Suyitno menyampaikan, Sabtu Ceria bisa menjadi wadah bagi para siswa dalam mengaplikasikan bakat-bakat yang positif dan mendapat edukasi mengenai kebersihan lingkungan, sehingga para pelajar sejak dini ditanamkan rasa untuk mencintai tanah airnya terutama Indramayu sehingga Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat) dapat terwujud dengan baik.

Pantauan Diskominfo Indramayu, antusias dan ceria dari para siswa Tampil dalam panggung kreasi Seni dari beberapa sekolah dasar antara lain SDN 2 Penganjang yang membawakan Tari Blarak dan Kun Anta, SDN 1 Penganjang Tari Tanah Ariku, SDN 3 Babadan Indramayu membawakan Tari Kewer-Kewer.

Sedangkan SDN 1 Babadan Indramayu menampilkan Tari Jaranan dan juga olah vokal yang kesemuanya menampilkan dengan baik, dalam sabtu ceria juga terdapat kegiatan melukis dengan media Botol Mineral bekas dengan peserta siswa perwakilan sekolah dasar yang hadir dengan pemandu acara Mas Jery, salah satu seniman Lukis Indramayu.


Sabtu Ceria Ada Sudut Baca

Adapun acara sabtu ceria di Taman Tjimanoek ini salah satu kegiatannya adalah Lomba mewarnai dan Literasi dari DPA Kabupaten Indramayu yang bertempat di Area Sudut Baca rumah mangga dimana menjadi acara rutin acara Sabtu Ceria Di Taman Tjimanoek dengan peserta siswa dari perwakilan sekolah dasar yang hadir.

Disela-sela kegiatan kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPA) Indramayu Iwan Hermawan menyampaikan, sangat bangga dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini, dimana kami setiap minggunya sudah berjalan melaksanakan kegiatan literasi dan dalam kesempatan ini kegiatannya kita meriahkan dan sempurnakan lagi untuk kegembiraan dan keceriaan anak-anak.

“Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPA) Indramayu turut berperan dalam membuat anak-anak Indramayu yang sehat, cerdas, kreatif dan bahagia, mudah-mudahan anak anak makin berminat dalam melakukan Literasi sehingga masa depan anak-anak harus dibangun dari sekarang dan berharap kedepannya bisa bekerjasama dengan sekolah dan lembaga pendidikan lainnya seperti pesantren dengan menghadirkan kegiatan Tilawah dan Tahfidz,” ujarnya.

Hal itu terlihat sebanyak 200 Siswa SD yang terdiri dari SDN Terusan 1,2 & 3, serta SDN Penganjang 1 dan 2, SDN babadan 1 dll, menyerbu sudut baca Tjimanoek.

Pekan ceria, bersama Pemustaka ini, berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Indramayu beserta Perangkat daerah lain.

Kegiatan ini, dihadiri langsung Drs. Iwan Hermawan, M. Pd Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab. Indramayu, Sulaeman Jazuli, SE.,MM Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan kegemaran membaca, serta sub koordinator dari bidang pengelolaan Perpustakaan dan pelestarian bahan Pustaka.

Iwan hermawan mengatakan, kegiatan pekan ceria bersama Pemustaka ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter.

“Di sudut baca Tjimanoek, Siswa – siswi diajak berekspresi, interaksi, berkreatifitas dalam mewarnai dan pastinya membaca buku yang mereka sukai”, ungkapnya.

Semoga dengan adanya kegiatan ini, kelak generasi muda Indramayu dapat mewujudkan Visi Indramayu Bermartabat.

Pena
By.
Redaksi
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Internet


Indramayu Today
- Guna menciptakan dan meningkatkan mutu perkembangan anak di usia dini, para guru Taman Kanak-kanak (TK) Shalahuddin Al-Ayyubi Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu memperkenalkan tari topeng kelana tradisional kepada anak didiknya.


Dikatakan Guru TK Shalahuddin Al-Ayyubi Jatibarang Cucum Purwaningrum, manfaat anak usia dini mengenal tarian tradisional adalah untuk melatih emosi anak dan kepekaan anak terhadap objek yang akan ditujunya.

Menurutnya, manfaat pertama yang didapatkan bila anak belajar menari secara rutin adalah ia memiliki perkembangan fisik yang lebih terjaga. Saat menari, semua bagian tubuh akan digerakkan dan secara otomatis akan membakar kalori dalam tubuhnya dan mengurangi risiko obesitas.

Kemudian, teknik menari yang meliputi gerakan berlari, berjalan, melompat, hingga membungkukkan badan, dapat meningkatkan keterampilan motorik dasar anak.

“Anak pada akhirnya akan memiliki gerak tubuh yang lebih seimbang serta luwes. Pola gerakan tari juga mengajar anak melatih kemampuan koordinasi antara kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya. Tari penting untuk anak karena secara alami mereka akan lebih aktif, kuat, dan terampil,” katanya saat dikonfirmasi Diskominfo Indramayu, Sabtu (3/9/2022).

Selain itu, memiliki manfaat untuk melatih disiplin anak dimana setelah mengikuti kursus tari, mau tidak mau anak harus belajar disiplin. Pembelajaran pertama dimulai ketika anak harus mematuhi jadwal latihan yang sudah disepakati.

“Mereka akan mencoba menelisik apa yang akan dia lakukan dan objeknya adalah disiplin mengikuti latihan menari dan orang tua harus menanamkan bahwa mengamati koreografi tari penting untuk anak. Beri pemahaman bila ia tidak disiplin mengikuti instruksi pelatih selama latihan, ia akan tertinggal dibanding teman-temannya,” tambahnya.

Cucum memaparkan, bahwa dengan mempelajari dan mengenalkan tarian kepada anak usia dini akan meningkatkan kemampuan berpikir

“Ketika melakukan gerakan tari, anak diberi ruang untuk melatih kemampuan berpikirnya. Awalnya anak akan mulai meniru kemudian berusaha menghafalkan semua gerakan tari yang diajarkan. Setelah rutin mempelajari hal-hal baru, daya ingat dan kemampuan berpikir si kecil akan semakin terasah,” paparnya.

Terlebih, bila anak ditantang melakukan gerakan-gerakan tari yang sulit dilakukan, tentu ia akan berusaha memecahkan masalah tersebut. Misalnya dengan berkonsultasi dengan guru tari, orang tua atau temannya. Kemampuan memecahkan masalah ini dapat ia adopsi di sekolah atau rumah.

“Untuk membantu anak berpikir lebih baik, memang diperlukan kerja sama dari pihak lain terutama dari mereka yang berasal dari luar lingkungan rumah. Karena itu, mengikuti kursus tari merupakan solusi yang tepat,” lanjutnya.

Sementara itu, manfaat lainnya adalah belajar anak untuk bekerja sama dalam kehidupan sejak usia dini dan prinsip ini harus ditanamkan pada anak karena dalam seni tari kebanyakan tarian dilakukan secara berkelompok untuk penampilan yang bagus, anak diharuskan bekerja sama dengan teman-temannya.

“Ketika memiliki tujuan yang sama dalam kelompok untuk mementaskan tarian yang bagus, dengan sendirinya anak akan terdorong membantu temannya yang menemui kesulitan kala berlatih. Diharapkan pengalaman ini akan terus berkelanjutan di masa mendatang,” ungkapnya.

Terlebih manfaat yang sangat positif adalah merangsang kreativitas anak di usia dini. Menurutnya ketika menari, anak dituntut belajar berekspresi baik melalui mimik wajah serta gerakan tubuhnya.

“Hal ini dapat berdampak baik pada peningkatan kreativitas serta percaya diri di luar lingkungan sanggar tari. Lewat tarian, anak juga akan belajar dari pengalaman-pengalaman saat menari dan membantunya menghasilkan ide baru. Misalnya ia terinspirasi menciptakan gerakan tarian baru,” ujarnya.


Pena
By.
Redaksi
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Internet

Indramayu Today - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 memang berlangsung meriah. Selain adanya ratusan tumpeng yang disusun membentuk angka 77 di tengah lapangan, juga terdapat penampilan kesenian daerah perwakilan dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat Jum’at (19/8/2022).

Dalam perayaan puncak HUT ke-77 Provinsi Jawa Barat ini dihadiri Bupati dan Wali Kota se-Jabar, juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari pementasan kesenian dan kebudayaan, pameran, festival kuliner, serta rangkaian kegiatan lainnya.

Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar menghadiri perayaan ini tidak datang sendiri. Selain membawa serta Asisten, Staf Ahli, dan para kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu.

Disamping itu, Bupati Nina juga membawa serta para penabuh gamelan dan penari Topeng khas Indramayu. Tidak ketinggalan juga para pemain seni Berokan yang merupakan kesenian khas Indramayu.

Tari Topeng dan Berokan bersama kesenian lain dari 27 kabupaten/kota tampil dihadapan gubernur dan seluruh tamu undangan. Penampilan para penari topeng tampak memukau. Apalagi kesenian Berokan yang begitu atraktif.

Usai menyaksikan penampilan kesenian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat, beserta seluruh bupati/walikota se Jawa Barat melakukan pemotongan tumpeng. Potongan tumpeng Gubernur Ridwan Kamil diberikan kepada Ketua DPRD Jawa Barat sebagai pertanda kolaborasi harmonis antara eksekutif dan legislatif.

Usai pemotongan tumpeng, Gubernur Ridwan Kamil beserta bupati/walikota se Jawa Barat beranjak menuju gedung DPRD Jawa Barat untuk mengikuti jalannya sidang Paripurna. Perjalanan Gubernur tampak diiringi para penari dan pemain Berokan.

Bupati Indramayu Nina Agustina melalui kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparra) Kabupaten Indramayu Trinani menyampaikan harapannya semoga penampilan kesenian Tari Topeng dan Berokan di puncak peringatan HUT ke-77 Jawa Barat ini dapat semakin memperkenalkan kesenian khas Indramayu di tingkat Jawa Barat.

“Semoga kesenian Indramayu dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat Jawa Barat, nasional, bahkan internasional,” harapnya.

Pena
By.
Redaksi
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Internet


Indramayu Today
- Ragam pentas seni budaya khas Indramayu meramaikan Pesta Rakyat Dermayu dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022.

Pesta Rakyat Dermayu disambut antusias warga Kota Mangga dan tampak berbaur menikmati sajian hiburan dalam perayaan HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022 yang berlangsung di kawasan Sport Centre Indramayu, Rabu malam (17/8/2022).

Penampilan kesenian khas Indramayu salah satunya Berokan dan Tari Randu Kentir menghibur para penonton sekaligus sebagai upaya pelestarian budaya yang patut dijaga oleh masyarakat Indramayu.

Kemeriahan semakin bertambah manakala pembawa acara menyanyikan lagu Happy Birthday kepada Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar. Sebuah kue ulang tahun raksasa dari masyarakat dipersembahkan untuk orang nomor satu di Indramayu tersebut.

Bupati Nina Agustina mengungkapkan rasa terima kasih kepada warga Indramayu yang menyampaikan ucapan selamat ulang tahun dan doa terbaik untuknya. Dalam kesempatan ini juga Bupati Nina berharap dukungan tak henti dari masyarakat Indramayu untuk pembangunan daerah dalam mewujudkan Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat).

“Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk masyarakat Indramayu atas ucapan ulang tahunnya dan doanya. Mohon saya selalu di doakan dan disupport untuk semua kerja-kerja nyata Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mewujudkan Indramayu Bermartabat,” harapannya.

Kebahagiaan tak terbendung Bupati Indramayu Nina Agustina ketika Pelukis Rambut Mas King Jerry mempersembahkan kreasi lukisan yang bermakna untuk Bupati Indramayu Nina Agustina yakni bernuansa HUT Ke-77 Kemerdekaan RI dan dan usia Bupati Indramayu Nina Agustina yang ke-49 Tahun.

“Maksud lukisan yang dibuatnya pada Pesta Rakyat Dermayu menceritakan seseorang tengah menjahit bendera merah putih. Kemudian seperti angka 17 dan 45 adalah hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-77 Tahun, dan 49 Tahun ini merupakan angka usia Bupati Indramayu Nina Agustina,” katanya.

King Jerry juga mengucap doa terbaik untuk Bupati Indramayu Nina Agustina di usia 49 Tahun bisa membawa perubahan untuk Indramayu yang lebih baik dari sebelumnya dan menjadikan Kota Mangga dapat Go Internasional di segala bidang.

“Doa terbaik untuk ibu yakni bisa membawa Indramayu bisa lebih baik lagi dan tentunya Indramayu bisa go internasional,” pintanya.

Penampilan istimewa dari Suzy Arzety, Lola KDI, Wulan Alora dan Siti Aliyah Rising Star Indonesia Dangdut, menandakan akhir Pesta Rakyat Dermayu dalam rangka HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022 yang memiliki kesan meriah dan menghibur penonton dengan nuansa tertib.
Pena
By.
Redaksi
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Internet


Indramayu Today
- Dewan Kesenian Indramayu (DKI) menggelar sarasehan dengan Topik “Tari Topeng: Sublime And Festivity”. Sarasehan dilangsungkan di Gedung Kesenian Mama Soegra Indramayu pada Minggu, 7/8/2022.


Kegiatan dalam konteks Beranda DKI #2 ini diselenggarakan untuk mempersiapkan program kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Indramayu pada bulan Oktober mendatang.


Ketua DKI Ray Mengku Sutentra menuturkan bahwasannya kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti gagasan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar yang ingin memecahkan Rekor Musium Rekor Indonesia (MURI). Pemecahan Rekor Muri bertajuk “Ribuan Tari Topeng Indramayu” ini rencananya akan diselenggarakan pada rangkaian acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Indramayu, Oktober 2022.


“Kita adakan sarasehan ini dalam rangka persiapan pemecahan rekor MURI “Ribuan Tari Topeng Indramayu pada Oktober mendatang. Semuanya ini adalah gagasan Ibu Bupati Nina,” jelasnya.


Masih lanjut Kang Ray –sapaan akrab Ray Mengku Sutentra– kegiatan ini juga dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat tentang kebudayaan asli Kabupaten Indramayu salah satunya adalah Tari Topeng. Kebudayaan yang masih lestari hingga hari ini merupakan warisan adiluhung nenek moyang warga Indramayu yang memiliki makna sangat luhur.


Sarasehan dalam konteks Beranda DKI #2 ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Supali Kasim yang merupakan Budayawan Indramayu dan Aerli Rasinah, seoang seniman tari topeng yang juga adalah cucu Mimi Rasinah (almh), seorang maestro Tari Topeng Indramayu yang melegenda dan terkenal sampai ke manca negara.


Hadir pula sebagai narasumber, Dedi Musashi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu yang juga adalah Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu. Ketiga narasumber yang hadir ini memaparkan tentang apa dan bagaimana Tari Topeng Indramayu.


Komite Media Baru DKI, Fayyaz Mumtaz menyampaikan terima kasih kepada para narasumber yang telah memaparkan secara panjang lebar tentang sejarah, perkembangan, apa dan bagaimana Tari Topeng khas Indramayu.


“Terima kasih kepada narasumber yang begitu inspiratif serta membuka cakrawala terkait Tari Topeng Indramayu,” ujarnya.

Pena
By.
Redaksi
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Internet


Dandim 0616/Indramayu Letkol Arm Andang Radianto melepas para Kontingen Pencak Silat untuk mengikuti pertandingan pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) tingkat Provinsi Jawa barat yang akan dilaksanakan selama empat hari.


Dalam kesempatan ini, Dandim 0616 Indramayu Letkol ARM Andang Radianto S.A.P menuturkan, peserta Kontingen Pencak Silat Indramayu harus bangga, karena bisa mengikuti dan tampil dalam pertandingan Kejuaraan Daerah di Jabar.


Dandim berharap, para peserta dapat mengharumkan nama baik Kabupaten Indramayu, dan Kontingen Pencak Silat bisa menorehkan prestasi dan catatan tinta emas dalam acara Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jabar.


"Harapannya kepada seluruh kontingen Pencak Silat yang akan mengikuti pertandingan di Kejurda Jabar, untuk tetap semangat, terimakasih kepada Pemda Indramayu dan semua pihak yang telah mensupport dan mendukung Tim Kontingen Pecak Silat Kabupaten Indramayu,"Tuturnya.


Sementara itu, Ketua KONI Indramayu H. Trisula Baedi S.Sos menjelaskan dengan dikirimnya delegasi tim kontingen Pencak Silat untuk mengikuti pertandingan di Kejurda Jabar.


"Kami berharap para peserta mendapatkan hasil yang memuaskan dan menjadi kebanggaan warga Indramayu di ajang kerjurda Jabar," Harapnya


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Indramayu melalui Sekretaris Umum H. Fajar Ismadi menyampaikan pesan kepada para atlet yang akan berangkat mengikuti pertandingan di Kejuaraan daerah untuk menjaga nama baik daerah Indramayu.


"Junjung tinggi sportifitas dan selalu menjaga kesehatan serta tetap semangat dan terus Berprestasi. Ungkap H. Fajar," Ujarnya.

Indonesia Memang Kaya akan Khasanah Budaya Bangsa yang dilahirkan dari Nenek Moyang Kita salah satunnya adalah Jenis Kesenian atau tarian di Jawa Barat Yakni Tari Jaipong.
Tari jaipong asal jawa barat

Pengertian Tari Jaipong

Jaipongan adalah sebuah aliran seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman Berasal dari Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu.
Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.

Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong berhasil dikembangkan oleh Seniman Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya), bahkan populer sampai di luar Jawa Barat.

Menyebut Jaipongan sebenarnya tak hanya akan mengingatkan orang pada sejenis tari tradisi Sunda yang atraktif dengan gerak yang dinamis. Tangan, bahu, dan pinggul selalu menjadi bagian dominan dalam pola gerak yang lincah, diiringi oleh pukulan kendang. Terutama pada penari perempuan, seluruhnya itu selalu dibarengi dengan senyum manis dan kerlingan mata. Inilah sejenis tarian pergaulan dalam tradisi tari Sunda yang muncul pada akhir tahun 1970-an yang sampai hari ini popularitasnya masih hidup di tengah masyarakat.

Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul.

Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.
[ads-post]
Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu / Doger / Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu / Doger / Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini.

Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.

 MENARA POST ,Indramayu- Jawara Seniman Pantura (Jamantra) Peduli Seniman hadir di kuliner cimanuk untuk melakukan kegiatan Bakti Sosial mengumpulkan Donasi dari pengunjung,bertempat di panggung keong kulcim kelurahan margadadi kecamatan Indramayu kabupaten Indramayu,Sabtu(26/01/2019).

Turut hadir untuk memeriahkan acara Baksos Jamantra Peduli Seniman Ketua Jamantra Yadi Bass dan Artis Pantura Dewi kirana,Tia innova,Itty Ashela,Dede S,Susi Susilawati,Iva Denada,Maya Ningrum,Rose Rosita,Mugilahia,Endy Deles,Kang Aim,Rose Rosita, endy deles,dan lain lain.

Kegiatan amal yang dilakukan oleh jamantra patut dijadikan contoh dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan para penggiat seni yang lain,mereka melakukan giat berdasarkan jiwa sosial mereka yang tinggi dan rasa kepedulian terhadap para seniman yang sedang mendapatkan musibah atau yang lagi sakit.hal ini disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Indramayu Agus Suherman Ketua DPC KPK Nusantara saat melihat aksi Jamantra di panggung keong kulcim.
[ads-post]
"Saya sebagai warga Indramayu sangat mendukung dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan Jamantra Peduli Seniman.aksi mereka berhak mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan pemerintah.tidak semua komunitas seniman giat melakukan baksos yang kusus menbantu para seniman itu sendiri."Ungkapnya

Masih pada tempat yang sama Yadi Bass menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah dilakukan di berbagai tempat.

" Giat Jamantra peduli seniman, yang melakukan baksos mengumpulkan Donasi untuk para seniman sudah dilakukan di berbagai tempat.komunitas kami memang giat melakukan baksos untuk para seniman itu sendiri,karena kami seniman dan siapa lagi yang harus memerhatikan para seniman,kalau bukan seniman itu sendiri.harus dimulai dari para seniman dan untuk seniman,mungkin nanti diluar para seniman akan mengikuti langkah kita yang peduli sesama.itu harapan kami."jelasnya
(GTR)

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget