Berita Tentang "Kuliner"

Indramayu Today - Kemeriahan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Jawa Barat tidak hanya berlangsung pagi hari Jum’at (19/8/2022). Setelah pelaksanaan sholat Jum’at, kemeriahan kembali terjadi, bahkan lebih ramai dari acara pagi hari.

Ribuan masyarakat Jawa Barat dari berbagai daerah tumpah ruah memadati jalan Diponegoro dan halaman Gedung Sate yang dijadikan tempat perayaan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang mengadakan sajian kuliner yang akan dibagikan gratis kepada para pengunjung.

Jalan Diponegoro disulap menjadi arena perayaan dengan panggung hiburan dan juga stand dari kabupaten/kota di Jawa Barat. Stand pameran ini menyuguhkan makanan khas dari masing-masing kabupaten/kota.

Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu menyiapkan ratusan paket makanan yang disajikan di stand Kabupaten Indramayu. Ada Gombyang Kepala Ikan Manyung, ada Pepes Ikan Bandeng, dan juga Kue Koci (red: kue berbahan tepung ketan yang diisi dengan tepung kacang hijau).

Acara diawali dengan sambutan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Setelah itu dilanjutkan dengan penampilan kesenian dan kebudayaan dari kabupaten/kota di Jawa Barat. Aerly Rasinah yang merupakan cucu Penari Topeng Legendaris Indramayu, Mimi Rasinah (almh) tampil memukau pengunjung.

Usai penampilan kesenian dan kebudayaan, Gubernur Jawa Barat mempersilakan pengunjung untuk menikmati makanan yang disajikan di stand kabupaten/lota yang berjajar di sepanjang jalan Diponegoro. Tampa menunggu lama, seluruh pengunjung berhamburan untuk menikmati makanan yang disajikan.

Stan Kabupaten Indramayu merupakan stand yang paling ramai dan dipadati pengunjung. Kenikmatan Gombyang kepala ikan Manyung yang sudah terkenal membuat pengunjung berebutan untuk memperolehnya. Begitu pula dengan pepes ikan Bandeng dan kue koci. Ratusan gombyang kepala ikan Manyung, dan kue Koci ludes tak tersisa.

Bupati Indramayu Nina Agustina melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Indramayu Jajang Sudrajat merasa bangga melihat antusiasme pengunjung terhadap makanan yang disajikan di stand Kabupaten Indramayu. Dirinya merasa bangga, makanan khas Indramayu begitu diminati pengunjung.

“Bangga sekali rasanya stand Indramayu paling ramai dipadati pengunjung. Ternyata makanan khas Indramayu sudah terkenal di Jawa Barat,” ujarnya bangga.

Pena
By.
Redaksi
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Internet

Pindang Gombyang makanan khas Indramayu (Foto : Sitian food)
Kehidupan masyarakat di Kabupaten Indramayu tidak bisa lepas dari laut. Posisi wilayah tersebut yang berada di daerah pesisir utara Provinsi Jawa Barat membuat sebagian besar masyarakat di sana bergantung hidup dan mencari makan di lautan.
Dengan melimpahnya hasil laut, tentunya melimpah juga makahan khas Kabupaten Indramayu yang berbahan dasar hasil laut tersebut. Salah satunya adalah pindang gombyang yang sudah melegenda.

Pindang gombyang cukup unik karena rasanya yang menyegarkan. Namun  siapa sangka, makanan yang kini bernilai ekonomis tinggi ini dahulunya tidak diminati.

Adalah Carmiah (49), koki dibalik kesuksesan gombyang. Lewat tangan dinginnya kini makanan tersebut menjadi makanan khas dari Kabupaten Indramayu.
[ads-post]
Carmiah cerita, gombyang adalah makanan yang terbuat dari kepala ikan manyung atau dikenal juga dengan jambal. 

Di Indramayu memang banyak pembuat ikan asin jambal roti. Hampir di setiap pesisir, para pembuat ikan asin mudah untuk ditemui.

Sekitar tahun 2006 silam, kepala ikan manyung belum sepopuler sekarang. Bahkan para pembuat ikan asin membuang begitu saja kepala ikan manyun.

“Dibuang karena limbah. Terus bingung juga kan mau diapakan itu kepala ikan,” katanya, Senin (28/1) kemarin.

Akhirnya ia pun berpikir keras sehingga tercetuslah ide untuk membuat makanan berbahan dasar kepala ikan manyung. Dengan racikan bumbu dan rempah, ia sukses menghilangkan bau amis kepala ikan dan menjadikannya santapan makan siang yang lezat.

“Bumbu dasarnya paling cuma kunyit, bawang merah, putih, laos, kemiri, cabai rawit dan bumbu rempah lain,” ujarnya.

Pada awal berdagang, peminat gombyang sangatlah sepi. Masyarakat masih menilai aneh makanan tersebut. Namun Carmiah tak putus asa. Usahanya pun berbuah manis, Warung dagangannya yang terletak di Pantai Karangsong, Indramayu kini ramai pembeli.

“Setelah dua bulan baru pada datang ke sini,” tutur dia. Carmiah mengatakan, lama kelamaan banyak warga lain yang mengikuti jejaknya berjualan kepala ikan manyung.

Buktinya di sekitar wilayah Karangsong Indramayu banyak ditemukan penjual makanan khas tersebut. Dia pun bersyukur ikan yang semula dijadikan limbah bisa bernilai ekonomi cukup tinggi.

Tak ayal kini kepala ikan manyung memiliki harga di pasar. Dahulu pada tahun 2006 silam, satu kilogram kepala ikan hanya dihargai Rp 2.500 saja. Kini para pedagang ikan menjualnya dengan harga Rp 25.000 per kilogramnya.
“Satu kepala ikan itu beratnya bisa mencapai 2 sampai 3 kilo,” ungkapnya.

Pena
By.
Redaksi
Editor
By.
Redaksi
Foto 
By.
Sitian food

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget