Berita Tentang "Demo"


Indramayu Today  - Ribuan orang petani tebu dari desa penyangga Pabrik Gula Jatitujuh berunjukrasa ke pendopo Kabupaten Indramayu. Mereka meminta Pemerintah untuk meningkatkan program kemitraan yang sudah berjalan.

Dalam aksinya di pendopo kabupaten Indramayu, para petani meminta adanya kenyamanan dalam bertani tebu. Karena selama ini, selalu mendapat intervensi dari orang orang yang tidak jelas mengatasnamakan LSM maupun kelompok tani tebu lainnya.

Meski diwarnai gerimis, bupati Indramayu Hj Nina Agustina langsung menemui ribuan petani tebu yang sejak pagi turut melakukan aksinya untuk memperjuangkan kondisi dan nasib petani tebu.

Koordinator Umum Petani Tebu Daerah Penyangga PG Jatitujuh, Hales mengatakan  program kemitraan petani tebu darah penyangga dengan PG Jatitujuh ini sangat berdampak untuk perekonomian masyarakat.

"Program kemitraan ini agar terus ditingkatkan lagi..mohon dukungan dari Pemkab Indramayu agar kesejahteraan petani tebu di Indramayu dapat meningkat," pinta Kordum Petani tebu desa Penyangga PG Jatitujuh, Hales.

 Hales-pun sangat menyayangkan terkait adanya sejumlah oknum dan gerombolan yang melakukan aktivitas melawan hukum seperti merusak tanaman tebu yang sudah ditanam. 

"Kondisi tidak kondusif ini akan berdampak bagi kredit yang para petani tebu ambil," tegasnya

Sementara, Kuwu desa Amis, Agus Nur Ahmad meminta Pemkab Indramayu agar dapat menfasilitasi program kemitraan tebu bagi petani. 

Diwilayah Desa Amis sekitar 340 hektar sudah tertanam dengan baik. Namun, kata Kuwu Amis, petani tebu sering didatangi oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan LSM. 

"Terkait hal ini Petani minta penjelasan terkait legalitas lahan yang digarap oleh petani," jelas Agus Nur Ahmad.

Petani juga, kata Agus, meminta adanya ketegasan dari pihak Polres Indramayu untuk penegakan hukum terkait ada pihak pihak yang mengintimidasi petani dan merusak tanaman tebu.

"Menghadapi masa bajak kedua kami butuh pengawalan," pinta Kuwu Amis.

Di wilayah Amis 1200 hektar yang tertanam 340 hektar.  Sekitar ada 70 persen lahan yang garing atau kosong. Mohon pengamanan untuk menjaga kondusifitas.

Usai ditemui bupati Indramayu, Aksi petani tebu di alun alun kabupaten Indramayu ini langsung bubar dan kembali ke lahan mereka masing masing.

Pena
By.
Redaksi
Editor
By.
Redaksi
Foto / Video
By.
Internet

Para guru honorer Kabupaten Indramayu kembali melakukan aksi damai di halaman Pendopo Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Mereka masih tetap menuntut nasib guru honorer yang tak jelas nasibnya
kali ini mereka lebih banyak dari pada demo yang dilakukan di depan UPTD pendidikan kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu beberapa waktu yang lalu.

Kegigihan mereka dalam menuntut haknya itu terlihat dari seluruh guru honorer beristighotsah di halam pendopo kabupaten Indramayu di bawah sengatan matahari yang sangat panas mereka tetap semangat.
Aksi damai guru honorer di pendopo Indramayu

"Menurut Siti Nurbaeti guru honorer dari SDN Tenajar II salah satu peserta demo bahwa "pada prinsipnya kami hanya menuntut Pemerintah untuk lebih jelas menentukan arah nasib kami, yang lebih pentingnya jangan ada persyaratan usia diatas 35 tahun itu tidak bisa menjadi cpns atau pns karena mereka lebih lama dalam pengabdianya rata-rata sudah belasan tahun dengan honor yang sangat kecil gajihnya antara 150 s-d 300 ribu/bulan,"Ucap nurbaeti,senin (24/09/2018.

Lanjut Nurbaeti seharusnya seluruh guru honorer diprioritaskan untuk menjadi cpns/pns atau kalau pun ada tes cpns maka para guru honorer yang usianya diatas 35 tahun itu masuk dalam jalur khusus,"Tegas dengan nada kesal

Sementara dalam pantauan MP suana di alun-alun pendopo dan sekitarnya sangat kondusif, arus lalulintas pun berjalan lancar dan tidak mengganggu kegiatan pelayanan publik di Pendopo Kabupaten Indramayu dan seluruh kegiatan Intansi yang ada di lingkungan kabupaten pun berjalan seperti biasanya.

"Kami berdoa bersama dan beristighotsah dihalaman pendopo kabupaten Indramayu ini murni ingin mengetuk hati para pemangku kebijakan di negeri ini agar memperhatikan kejelasan nasib para guru honorer." Pungkas Fitrayandi Korlap (REDAKSI)

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget